Untuk melengkapi cakrawala termodinamika perlu
diketahui adanya hukum nol, yaitu
hukum keseimbangan termal.Hukum ini
mula-mula tidak
disadari pentingnya terhadap
konsep temperatur
sebelum cabang termodinamika yang lain berkembang.
Untuk mengetahui
hukum nol , dimisalkan ada gas seperti pada gambar di
bawah ini.
Suatu gas mempunyai
volume V1tekanan p1dan temperatur
T1terpisah dari gas yang lain
yang
mempunya
iV2,P2 danT2.kemudian
kedua gas dihubungkan dengan suatu
dinding.Maka terdapatlah dua kemungkinan , yaitu
kedua gas
1) tidak saling mempengaruhi
dan
2) saling mempengaruhi.
Jika tidak
terjadi
pengaruh, maka di dinding
dikatakan mempunyai sifat
insulasi atau adiabatik
, tentu saja pada proses ini kedua tekanan tetap seperti
sebelumnya.Tetapi jika terjadi pengaruh maka tekanan masing-masing
akan berubah menjadi p1 dan p2 , dan sistem dikatakan dalam kestimbangan
termal.
Gas A dalam keadaankeseimbangan termal dengan B, dan gas B dalam
keseimbangan termal
dengan C atau dengan lain
perkataan , bahwa A dalam
keseimbangan termal
dengan B dan C juga dalam keseimbangan termal
dengan B .Maka kalauB diambil ,
gas A dan Cmasing-masing
dalam keseimbangan termal yang satu terhadap
yang
lain
dan pengalaman inilah yang akhirnya
muncul hukum nol yaitu jika dua sistem berada dalam kesetimbangan
termal.
Untuk
mendalami hukum kenol Termodinamika
perlu
diketahui pengertian sistem.
Apakah sistem itu ? Apa yang menjadi objek
penelitian atau penyelidikan
termodinamika disebut sistem. Contoh
sistem adalah:
padatan,cairan,gas, batere, sepotong logam, dan
mesin. Segala sesuatu di luar
sistem
disebut lingkungan sistem.
Oleh sebab itu , sistem ditambah dengan lingkungan
sistem disebut alam atau alamraya.
SISTEM + LINGKUNGAN SISTEM = ALAM JAGAT RAYA
Antara sistem
dan lingkungan sistem
terdapat
dinding pemisah dan dapat
terjadi interaksi
kalor atau interaksi termal atau interaksi
pengadaan usaha. Jika
interaksi antara sistem
dengan lingkungan
sistem ini dicegah oleh dinding
pemisah lainnya, sehingga
tidak terjadi interaksi, maka
sistem disebut sistem terisolasi.
Interaksi termal
terjadi apabila dinding pemisahan tara
sistem dan lingkungan sistem
bersifat diatermik,yaitu dinding yang
dapat meneruskan kalor.
Pada
kontak diatermik, koordinat masing-masing
sistem berubah, karena
terganggu.Namun suatu
keadaan sertimbang
baru
akan
tercapai
setelah
kalor
berpindah dari sistem
yang panas
kesistem yang kurang
panas.
Dalam
keadaan setimbang
yang baru ini, kedua sistem memiliki
temperatur yang
sama. Pada dasarnya hukum kenol termodinamika merupakan
azas kesetimbangan
termodinamik . Azas tersebut menyatakan
, jika dua objek yang terpisah
ada dalam keadaan
setimbang termodinamik dengan objek yang
ketiga dan
mereka ada
dalam keadaan
setimbang ,
maka
ketiga objek yang
ada
dalam kesetimbangan termodinamik
mempunyai temperatur
yang sama .
Gambar Hukum Kenol Termodinamika
Dengan
kata lain hukum kenol termodinamika dapat dinyatakan sebagai
berikut . Apabila
sistem A berada dalam
keadaan
setimbang termal
dengan sistem B dan sistem A juga dalam keadaan setimbang
termal dengan sistem
C, maka
sistem B juga berada dalam
keadaan setimbang
termal dengan sistem
C .
Suatu sistem
dikatakan berada dalam kesetimbangan termal ketika tidak
mengalami perubahan bersih energi panas. Jika A, B, dan C yang
berbeda sistem termodinamika , hukum zeroth dari termodinamika
dapat dinyatakan sebagai:
Jika A dan C masing-masing
dalam kesetimbangan termal dengan B, A
juga dalam kesetimbangan dengan C.
Pernyataan ini menegaskan bahwa
kesetimbangan termal adalah hubungan Euclidean antara sistem
termodinamika.Jika kita juga mengakui bahwa semua sistem termodinamika berada
dalam kesetimbangan termal dengan diri mereka sendiri, maka kesetimbangan
termal juga merupakan hubungan refleksif .Hubungan yang baik refleksif dan
Euclidean adalah hubungan kesetaraan . Salah satu konsekuensi
dari penalaran ini adalah bahwa kesetimbangan termal adalah hubungan transitif : Jika A berada
dalam kesetimbangan termal dengan B dan B berada dalam
kesetimbangan termal dengan C, maka A berada dalam kesetimbangan
termal dengan C. Konsekuensi lain adalah bahwa hubungan kesetimbangan simetris :
Jika A berada dalam kesetimbangan termal dengan B, maka B
berada dalam kesetimbangan termal dengan A. Dengan demikian kita dapat
mengatakan bahwa dua sistem berada dalam kesetimbangan termal dengan satu sama
lain, atau bahwa mereka berada dalam kesetimbangan bersama. Secara implisit
dengan asumsi kedua refleksivitas dan simetri, hukum zeroth Oleh karena itu
sering dinyatakan sebagai :
Jika dua sistem berada dalam
kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, maka mereka berada dalam
kesetimbangan termal dengan satu sama lain.
Sekali lagi, secara implisit dengan
asumsi kedua refleksivitas dan simetri, hukum zeroth kadang-kadang dinyatakan
sebagai hubungan transitif: [4]
Jika A berada dalam kesetimbangan
termal dengan B dan jika B berada dalam kesetimbangan termal
dengan C, maka A berada dalam kesetimbangan termal dengan C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar