Fase Zat
Fase merupakan besaran zat yang memiliki
struktur fisika dan komposisi kimia yang seragam. Struktur fisika dikatakan
seragam apabila zat terdiri dari gas saja, cair saja ataupun padat saja. Zat murni
memiliki komposisi yang seragam dan tidak berubah. Zat murni dapat berada dalam
beberapa fase:
·
Fase padat
·
Fase cair
·
Fase uap
·
Campuran kesetimbangan fase cair dan uap
·
Campuran kesetimbangan fase padat dan cair
·
Campuran kesetimbangan fase padat dan uap
Pengertian Perubahan Fase Zat
Perubahan fase adalah proses perubahan
bentuk suatu zat menjadi bentuk lain, salah satu faktor penyebab perubahan fase
tersebut adalah kalor.
Setiap zat akan berubah apabila menerima
panas (kalor). Es dipanaskan akan mencair. Air dipanaskan akan menguap menjadi
uap air (gas). Apabila uap air didinginkan menjadi embun dan kembali menjadi
air. Air didinginkan menjadi es. Perubahan wujud benda terjadi karena proses
pemanasan dan pendinginan. Perubahan wujud itu dibagi menjadi beberapa macam.
Berbagai Perubahan Fase Zat
1. Mencair
Pencairan atau
peleburan (kadang-kadang disebut fusi) adalah proses yang menghasilkan
perubahan fase zat dari padat ke cair. Energy internal zat padat meningkat
(biasanya karena panas) mencapai temperatur tertentu (disebut titik leleh) saat
zat ini berubah menjadi cair. Benda yang telah mencair sepenuhnya disebut benda
cair.
2. Membeku
Membeku adalah
proses perubahan wujud suatu zat daric air menjadi padat. Sebagai contoh, pada
suhu tertentu air dapat membeku menjadi es. Proses membekunya suatu zat
biasanya terjadi pada suhu yang rendah. Suhu ketika suatu zat cair berubah
wujud menjadi padat dinamakan titik beku. Setiap benda memiliki titik beku yang
berbeda-beda. Titik beku merupakan sifat fisika benda yang dapat digunakan
untuk meramalkan bentuk zat pada suhu tertentu.
3. Menguap
Menguap adalah
proses perubahan wujud suatu zat dari bentuk cair menjadi gas atau uap. Suhu ketika
suatu zat cair berubah menjadi uap disebut dengan titik uap. Ketika suatu zat
cair dipanaskan pada tekanan normal (1 atm), maka pada suhu tertentu akan
terlihat pada seluruh bagian zat cair timbul gelembung-gelembung yang bergerak
ke atas dan kemudian pecah saat mencapai permukaan. Pada keadaan yang demikian,
zat cair dikatakan mendidih. Ketika suatu zat cair mendidih, maka hamper tiap
bagian zat segera berubah menjadi uap. Berdasarkan hal ini, maka titik uap
sering disebut dengan titik didih. Sebagai contoh, air murni menddih ketika
mencapai suhu +100 pada tekanan normal (1 atm) dan pada keadaan tersebut
partikel-partikel air akan berubah menjadi gas.
4. Mengembun
Kondensasi atau
pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat seperti gas
(atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi
cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu tekanan
yang ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan
dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat.
5. Menyublim
Sublimasi adalah
perubahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih dahulu. Misalkan es
yang langsung menguap tanpa mencair terlebih dahulu. Pada tekanan normal,
kebanyakan benda dan zat memiliki tiga bentuk yang berbeda pada suhu yang
berbeda-beda. Pada kasus ini transisi dari wujud padat ke gas membutuhkan wujud
antara. Namun untuk beberapa antara, wujudnya bisa langsung berubah ke gas
tanpa harus mencair. Ini bisa terjadi apabila tekanan udara pada zat tersebut
terlalu rendah untuk mencegah molekul-molekul ini melepaskan diri dari wujud
padat.
6. Mengkristal
Desublimasi adalah
proses pengkristalan di mana hal ini terjadi karena proses mengerasnya /
membekunya suatu benda yang memiliki zat-zat tertentu dan memiliki unsur-unsur
zat yang dapat memberikan warna saat mengeras dan jika dilihat seperti warna Kristal.
Hal ini adalah lawan dari sublimasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar